Bentuk-bentuk Perubahan Sosial, Ada Apa Saja?

Buat kalian yang sudah menjalani hidup selama belasan atau puluhan tahun, Pernahkah kalian merasakan perbedaan kondisi masyarakat kita antara zaman dulu dengan zaman sekarang? Pasti ada bedanya, apalagi jika dibandingkan zaman sekarang dengan zaman dulu sekali seperti zaman penjajahan, dan zaman kerajaan. Itu artinya ada perubahan sosial yang terjadi. Kali ini kita akan mempelajari bentuk-bentuk perubahan sosial.

Kondisi sosial masyarakat kita berubah seiring perjalanannya waktu. Jika dulu untuk berkomunikasi jarak jauh harus menggunakan surat atau utusan, kemudian setelah beberapa waktu dapat dilakukan dengan telepon, lalu muncul sms. Dan sekarang kita bisa berkomunikasi dengan mudahnya menggunakan media sosial.

Pengertian Perubahan Sosial

Menurut KBBI, perubahan sosial adalah:

perubahan pada berbagai lembaga kemasyarakatan, yang memengaruhi sistem sosial masyarakat, termasuk nilai-nilai, sikap, pola, perilaku di antara kelompok dalam masyarakat

sumber: KBBI

Bentuk-bentuk Perubahan Sosial

Bentuk-bentuk perubahan sosial dapat diklasifikasikan berdasarkan cepat lambatnya, perencanannya, besar kecilnya pengaruh.

Bentuk-bentuk Perubahan Sosial Berdasarkan Cepat Lambatnya:

Berdasarkan cepat lambatnya, perubahan sosial dibedakan menjadi perubahan evolusi dan revolusi. Jika perbahannya berlangsung lambat, disebut perubahan evolusi sedangkan jika peruabahan berlangsung cepat disebut perubahan revolusi.

1. Perubahan Evolusi

Perubahan evolusi adalah perubahan yang berlangsung secara lambat dan waktu yang sukup lama serta tanpa kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan. Perubahan evolusi berlangsung seiring dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat atau sejalan dengan upaya masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Contohnya perubahan masyarakat dari berburu lalu berubah menjadi menetap dan berubah lagi menjadi meramu. Perubahan tersebut berlangsung dalam kurun waktu yang lama.

Baca Juga:  Apa Saja Manfaat Gotong Royong? Yuk, Baca!

2. Perubahan Revolusi

Perubahan revolusi adalah perubahan yang berlangsung cepat. Perubahan revolusi bisa terjadi dengan perencanaan atau tanpa perencanaan. Revolusi kerap kali diawali dengan ketegangan atau konflik dalam masyarakat yang bersangkutan.

Revolusi tidak bisa terjadi pada setiap situasi dan kondisi masyarakat. Secara sosiologi, revolusi bisa terjadi harus memenuhi beberapa syarat tertentu, yaitu:

  • Ada beberapa keinginan untuk membuat perubahan. Di dalam masyarakat harus ada rasa tidak puas atas keadaan, dan harus ada suatu keinginan untuk meraih perbaikan dengan perubahan keadaan tersebut.
  • Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin masyarakat tersebut.
  • Pemimpin tersebut bisa menampung keinginan-keinginan tersebut, lalu merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas dari masyarakat, untuk dijadikan program dan arah bagi geraknya masyarakat.
  • Pemimpin tersebut harus bisa menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat. Tujuan tersebut harus bersifat konkret serta diperlukan juga tuuan yang bersifat abstrak seperti ideologi.
  • Harus ada momentum untuk revolusi, yaitu suatu waktu di mana segala keadaan dan faktor sangat cocok untuk memulai dengan gerakan revolusi. Apabila momentum (pemilihan waktu yang tepat) ternyata keliru, maka revolusi dapat gagal.

Perubahan Sosial Berdasarkan Perencanaannya

1. Perubahan Sosial yang Direncanakan

Perubahan yang direncanakan adalah perubahan yang sudah diperkirakan atau yang direncanakan sebelumnya oleh pihak-pihak yang akan mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Pihak-pihak yang menginginkan suatu perubahan dinamakan agent of change, yaitu individu atau kelompok yang mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan. Oleh karenanya, suatu perubahan yang direncanakan selalu di bawah kontrol dan pengawasan agent of change. Secara umum, perubahan berencana dapat juga disebut perubahan dikehendaki. Contoh, untuk mengurangi angka kematian anak-anak akibat polio, pemerintah mengadakan gerakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) atau untuk mengurangi pertumbuhan jumlah penduduk pemerintah mengadakan program keluarga berencana (KB).

Baca Juga:  Perbedaan antara Westernisasi dan Globalisasi

2. Perubahan yang Tidak Direncanakan

Perubahan yang tidak direncanakan bisa berupa perubahan yang tidak diinginkan dan terjadi di luar jangkauan masyarakat. Karena terjadi di luar perkiraan dan jangkauan, perubahan ini sering membawa beberapa masalah yang memicu kekacauan atau kendala-kendala dalam masyarakat. Perubahan yang tidak dikehendaki sangat sulit ditebak kapan akan terjadi. Misalnya, kasus banjir bandang di Sinjai, Kalimantan Barat. Timbulnya banjir disebabkan pembukaan lahan yang kurang memerhatikan kelestarian lingkungan. Akibatnya, banyak perkampungan dan permukiman masyarakat terendam air yang mengharuskan para warganya mencari permukiman baru.

Perubahan Sosial Berdasarkan Besar Kecilnya Pengaruh

1. Perubahan Berpengaruh Besar

Perubahan berpengaruh besar adalah perubahan yang mengakibatkan terjadinya perubahan pada struktur kemasyarakatan, hubungan kerja, sistem mata pencaharian, dan stratifikasi masyarakat. Misalnya terlihat pada perubahan masyarakat agraris menjadi industrialisasi, pada perubahan ini memberi pengaruh secara besar-besaran terhadap jumlah kepadatan penduduk di wilayah industri dan mengakibatkan adanya perubahan mata pencaharian.

2. Perubahan Berpengaruh Kecil

Perubahan berpengaruh kecil adalah perubahan- perubahan yang terjadi pada struktur sosial yang tidak membawa pengaruh yang berarti bagi masyarakat. Misalnya, perubahan trend berpakaian dan gaya rambut.

Referensi:

Kontributor Wikipedia. “Perubahan sosial.” Wikipedia, Ensiklopedia Bebas. Wikipedia, Ensiklopedia Bebas, 22 Okt. 2019. Web. 22 Okt. 2019.

Subscribe
Notifikasi

0 Comments
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar