Pada postingan kali ini kita akan membahas tentang paragraf deskripsi. Sebelum membahas contoh paragraf deskripsi, mari bahas dulu pengertian paragraf deskripsi, ciri-cirinya, dan pola pengembangannya. Ingat ya, yang akan kita bahas kali ini adalah paragraf deskripsi bukan teks deskripsi. Tentu beda dong antara paragraf dan teks. Teks itu terdiri dari beberapa paragraf dan biasanya ada struktur teksnya misalnya: Pembukaan, Isi, Penutup. Nah kali ini kita akan membahas paragraf deskripsi, sedangkan untuk teks deskripsi ada pembahasannya tersendiri.
Baca juga: Jenis-jenis Paragraf Berdasarkan Isinya
Pengertian Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek melalui kalimat-kalimat yang dapat merangsang alat indra pembacanya, dengan begitu pembaca bisa membayangkan gambaran objek tersebut dengan jelas. Penggambaran objek melalui paragraf deskripsi harus bisa membuat pembacanya seolah-olah bisa melihat, mendengar, mencium, merasakan, dan menyentuh objek tersebut. Contoh kalimat:
Menara itu tinggi menjulang.
Kalimat tersebut bisa membuat pembaca membayangkan dirinya melihat sebuah menara yang tinggi.
Terdengar suara yang sangat memekakkan telinga.
Kalimat tersebut membuat pembaca seolah-olah mendengar suara yang sangat keras.
Tumpukan sampah itu menghasilkan bau tak sedap.
Kalimat tersebut bisa membuat pembaca seolah-olah mencium bau tak sedap.
Buah itu memiliki rasa yang pahit.
Kalimat tersebut bisa membuat pembaca seolah-olah merasakan pahit di lidah mereka.
Permukaannya sangat halus seperti sutra.
Kalimat tersebut bisa membuat pembaca seolah -olah merasakan halusnya objek tersebut saat menyentuhnya.
Ciri-ciri Paragraf Deskripsi:
- Menggambarkan suatu objek yang bisa berupa benda, tempat, atau suasana.
- Melibatkan pancaindra dalam penggambarannya
- Memiliki tujuan supaya pembaca bisa seolah-olah melihat, mendengar, mencium, merasakan, atau menyentuh objek yang digambarkan.
- Menyebutkan dan menjelaskan ciri-ciri objek secara mendetail seperti menyebutkan warna, ukuran, bentuk, dan keadaan objek yang digambarkan.
Untuk menentukan sebuah paragraf termasuk paragraf deskripsi atau bukan, Anda bisa mencocokkannya dengan ciri-ciri di atas, jika cocok maka kemungkinan paragraf tersebut adalah paragraf deskripsi. Begitu pula saat Anda akan membuat sebuah paragraf deskripsi, maka paragraf yang Anda buat harus memiliki ciri-ciri di atas.
Pola Pengembangan Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi memiliki beberapa tipe pola pengembangan yaitu pola spasial dan pola sudut pandang. Pola sudut pandang dibagi menjadi pola subjektif dan pola objektif. (sumber: Wikibuku). Berikut pemaparannya:
1. Pola Spasial
Paragraf deskripsi dengan pola spasial menggambarkan objek berdasarkan ruang atau tempat secara umum dan menyeluruh. Contoh:
Ini adalah kamar yang akan saya tempati. Kamar ini memiliki tembok berwarna hijau. Terdapat dua buah lemari yang berjejer di sisi utara, yang satu lemari pakaian dan yang satunya lemari barang. Di sisi selatan ada tempat shalat yang beralaskan karpet dan sajadah. Tempat tidur berupa springbed dan ada di tengah-tengah kamar. Di samping lemari ada meja belajar dengan rak buku dan di sampingnya lagi ada meja komputer. Di sisi barat ada dua buah jendela yang ditutup gorden dan di atasnya ada lubang ventilasi udara. Pintu masuk kamar ada di sebelah timur dan di atasnya ada jam dinding. Kamar saya berada di paling ujung utara dan berbatasan dengan kamar mandi dan toilet.
2. Pola Sudut Pandang
Paragraf deskripsi dengan pola sudut pandang menggambarkan objek berdasarkan posisi penulis saat menggambar suatu objek.. Pola sudut pandang ini dibagi lagi menjadi dua yaitu pola subjektif dan pola objektif.
Pola Subjektif
Pola subjektif adalah pola yang menggambarkan objek berdasarkan penafsiran dan disertai kesan atau opini dari penulis.
Contoh:
Kamar ini begitu sesak dan menjengkelkan. Kamar ini memang memiliki fasilitas yang lumayan lengkap tetapi terlalu sempit. Ada meja komputer, meja belajar, dua lemari, satu tempat tidur dan juga brang-barang yang saya bawa ke kamar ini beserta dua buah koper dan sebuah ransel semuanya berdesakan menjadi satu. Pada siang hari seperti ini udara di kamar terasa panas karena tidak ada AC maupun kipas angin. Kamar ini juga berada di sebelah toilet yang kadang mengeluarkan bau tak sedap. Biar bagaimana pun kamar ini lebih baik dari kamar saya sebelumnya karena fasilitasnya lebih lengkap.
Pola Objektif
Pola Objektif adalah yang menggambarkan objek berdasarkan posisi penulis saat menggambarkan suatu objek dan objek itu digambarkan secara apa adanya tanpa disertai opini penulis.
Contoh:
Ini adalah kamar baru saya. Kamar ini memiliki luas 3×3 meter. Namun di dalamnya terdapat berbagai fasilitas seperti tempat tidur springbed, dua buah lemari, meja belajar, meja komputer, dan tempat salat. Di sebelah pintu ada dua koper dan satu ransel yang baru saja saya taruh. Kamar ini belum mempunyai AC ataupun kipas angin sehingga saya kegerahan siang hari ini.
Setelah Anda perhatikan jenis-jenis pola pengembangan paragraf deskripsi di atas, bisakah Anda mengetahui perbedaannya? Perbedaannya pola spasial menggambarkan secara umum dan menyeluruh serta tidak berdasarkan posisi penulis. Sedangkan pola sudut pandang menggambarkan objek berdasarkan posisi penulis saat menggambarkan suatu objek. Di situ dicontohkan, posisi penulis adalah orang yang baru tiba di kamar barunya lalu ia menggambarkan kondisi kamarnya. Nah penulis ini bisa menggambarkan kamar barunya secara subjektif ataupun objektif.
Contoh Paragraf Deskripsi
Sebenarnya pada pembahasan di atas sudah ada contoh-contoh paragraf deskripsi. Namun, supaya kalian lebih paham. Berikut saya sajikan contoh-contoh lainnya.
Contoh 1:
Inilah kondisi desaku yang Asri. Terdapat sungai yang airnya mengalir jernih. Udaranya bersih bebas polusi. Banyak pepohonan yang daunnya rimbun. Serta ada hamparan sawah nan hijau memanjakan mata.
Contoh 2:
Kondisi jalan ini benar-benar buruk. Jalannya berlubang dan berisi genangan air. Banyak orang yang tidak bertanggungjawab membuang sampah di sepanjang pinggir jalan ini. Hampir setiap orang yang lewat menutup hidung mereka karena mencium bau tak sedap yang dihasilkan sampah.
Contoh 3:
Nasi goreng buatan bu Kokom sangatlah enak. Rasanya gurih, pedas, manis, dan asin. Ada suwiran daging ayam yang begitu lezat. Nasi ini bercampur telur urak-arik yang nikmat. Nasinya berwarna kecoklatan karena dimasak dengan kecap manis.
Contoh 4:
Saat saya sedang jalan-jalan di Yogyakarta, saya pernah mendengar suara azan yang begitu merdu. Suaranya benar-benar enak di dengar. Azan itu terdengar ke seluruh kota di tengah kesibukan orang-orang. Ingin sekali rasanya merekam suara azan itu di ponsel, agar saya bisa menikmatinya suaranya kapan pun saya mau.
Contoh 5:
Saya membeli baju batik ini di Pekalongan. Saya suka baju batik ini karena motifnya yang indah. Selain itu kainnya juga halus dan mulus sehingga nyaman dikenakan. Kain batik ini juga tidak luntur saat dicuci.
Contoh 6:
Di cari orang hilang dengan ciri-ciri sebagai berikut: rambut ikal, warna kulit sawo matang, hidung mancung, mata sipit, tinggi sedang, umur 19 tahun. Bagi yang mengetahui keberadaan orang ini harap hubung nomor 08xxxxxxxxxx.
Contoh 7:
Pretty adalah kucing saya yang sangat lucu. Bulunya halus berwarna putih. Hidungnya pesek dan menggemaskan. Ekornya panjang dan mengembang ke atas. Pretty suka bermain dan mengejar-ngejar bola.
Demikianlah pembahasan mengenai “Contoh Paragraf Deskripsi, Pengertian dan Ciri-cirinya”. Semoga bisa mencerahkan.