Siapa yang tidak tahu Jakarta? Ibu kota Indonesia ini dihuni oleh orang-orang dari berbagai penjuru. Banyak dari mereka berasal dari desa. Perpindahan penduduk dari desa ke kota ini disebut dengan urbanisasi.
Urbanisasi tidak hanya terjadi di Jakarta saja, tetapi juga di kota-kota lain terutama kota-kota besar seperti Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, dan sebagainya.
Jumlah penduduk kota-kota besar kian hari kian padat. Selain karena faktor kelahiran, hal itu juga disebabkan oleh arus urbanisasi yang terus meningkat. Lantas, mengapa saat ini arus urbanisasi terus meningkat?
Ada pepatah mengatakan ada gula ada semut. Tentu ada alasan mengapa orang-orang dari desa banyak yang berurbanisasi ke kota. Berikut adalah beberapa alasan mengapa saat ini arus urbanisasi terus meningkat.
Di kota tersedia lebih banyak lapangan pekerjaan
Dibandingkan di desa, lapangan pekerjaan yang ada di kota jauh lebih bervariasi dan lebih banyak. Pada umumnya, lapangan kerja di desa berasal dari sektor pertanian dan peternakan. Sedangkan di kota, lapangan kerjanya lebih beragam dari berbagai sektor seperti kesehatan, industri, hiburan, teknologi, jasa, jurnalistik, dan yang lainnya.
Meskipun begitu, bukan berarti pekerjaan di desa hanya ada petani dan peternak saja. Di desa pun ada pekerjaan dari sektor lain. Di desa juga ada dokter, ada pekerja pabrik, pedagang, dan lain-lain. Namun, jumlahnya tidak sebanyak yang ada di kota.
Keadaan ini membuat banyak penduduk desa yang berpindah ke kota untuk mendapatkan pekerjaan impian mereka.
Gaji di kota-kota besar lebih tinggi
Selain karena faktor lapangan kerja, penyebab lain meningkatnya arus urbanisasi adalah karena faktor gaji. Gaji di kota-kota besar biasanya lebih mahal daripada gaji di kota-kota kecil dan di desa.
Meskipun sama-sama di Indonesia dan sama-sama menggunakan mata uang rupiah, tetapi tiap kota dan provinsi di Indonesia memiliki upah minimum yang berbeda. Upah minimum ini disebut UMK untuk tingkat kabupaten/kota dan UMR untuk tingkat provinsi.
Perbedaan penghasilan antar daerah ini berbanding lurus dengan biaya hidup di wilayah tersebut. Meskipun gaji di kota-kota besar tinggi, tetapi biaya hidupnya juga tinggi. Makanan dan tempat tinggal di kota lebih mahal daripada di desa.
Namun, bagaimana jika orang-orang datang ke kota untuk bekerja supaya bisa menafkahi keluarganya di desa atau gaji tersebut ditabung untuk dibawa kembali ke desa? Jika begitu, gaji mereka tinggi karena bekerja di kota, tetapi biaya hidup lebih rendah karena hidupnya di desa. Di kota mereka hidup seadanya, sepulang dari kota barulah gaji itu digunakan misalnya untuk membangun rumah atau digunakan sebagai modal usaha.
Itulah mengapa gaji termasuk faktor yang menyebabkan arus urbanisasi terus meningkat saat ini. Orang-orang merantau ke kota untuk mendapatkan gaji yang tinggi dan suatu saat mereka akan kembali ke kampung halamannya. Selain itu, bisa juga orang merantau ke kota untuk menafkahi keluarganya di desa dengan mengirimkan uang tiap jangka waktu tertentu.
Di kota terdapat banyak pusat keramaian sehingga cocok untuk berjualan
Di antara para pendatang di kota-kota besar, banyak dari mereka yang bekerja sebagai pedagang khususnya pedagang kaki lima. Hal itu karena kota adalah tempat yang ramai dan terdapat banyak pusat keramaian sehingga para pedagang lebih mudah mendapatkan pembeli.
Selain ramai, kota juga merupakan wilayah yang strategis sehingga setiap tempat di kota mudah dijangkau oleh orang lain. Sebut saja misalnya pinggir jalan raya, tempat tersebut banyak dijadikan sebagai tempat berjualan bagi para pedagang kaki lima. Orang-orang yang berlalu lalang bisa dengan mudah mampir untuk membeli.
Kota-kota besar adalah tempat yang sering diekspos media massa dan media elektronik
Kota besar sering dijadikan latar dalam film atau sinetron. Film atau sinetron itu disaksikan oleh orang-orang dari seluruh pelosok negeri termasuk di desa-desa. Akibatnya, kota itu menjadi terkenal dan menarik orang-orang untuk mendatanginya.
Tidak hanya di film atau sinetron, kota-kota besar juga merupakan tempat yang sering disebut di berita televisi maupun surat kabar. Sehingga hampir siapapun pernah mendengar nama kota itu.
Banyak yang datang ke kota untuk kuliah
Seseorang bisa bersekolah di sekolah dekat tempat tinggalnya. Namun, bagaimana jika mereka ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi?
Perguruan tinggi umumnya terdapat di kota atau tempat yang strategis. Hal itu membuat orang-orang dari desa pergi ke kota untuk kuliah ke perguruan tinggi favoritnya. Jika kampusnya terlalu jauh dari tempat tinggalnya, mereka biasanya akan tinggal di dekat kampusnya dengan cara ngekos, ikut saudara, tinggal di asrama, atau yang lainnya.
Fasilitas di kota lebih lengkap dan lebih mudah dijangkau daripada di desa
Kota memiliki fasilitas yang lebih lengkap daripada di desa. Di kota ada banyak perusahaan, rumah sakit, restoran, mal, stasiun, terminal, bandara, hotel, dan lain sebagainya. Orang-orang lebih mudah menjangkau tempat-tempat tersebut jika mereka tinggal di kota.
Faktor kepribadian
Setiap orang memiliki karakternya masing-masing. Ada orang yang suka bergaul dengan orang lain dan ada orang yang tidak suka bergaul dengan orang lain.
Di desa, umumnya orang-orang suka berkumpul. Hal itu bisa membuat orang yang memiliki kepribadian berbeda merasa tidak nyaman jika tinggal di desa. Orang-orang yang tidak suka berkumpul mungkin merasa dianggap aneh jika tidak ikut berbaur dengan warga lainnya. Hal itu bisa membuat orang tersebut berpindah ke kota dan mencari tempat tinggal yang lebih privasi seperti apartemen.
Itu dia beberapa alasan mengapa saat ini arus urbanisasi terus meningkat. Sebenarnya faktor penyebabnya banyak, artikel ini mencoba memaparkan beberapa faktor di antaranya.