Majas atau gaya bahasa adalah cara mengungkapkan sesuatu dengan membandingkannya dengan hal lain secara tidak langsung. Dengan kata lain, majas adalah bentuk bahasa kiasan, sehingga makna yang diungkapkan tidak dapat ditafsirkan secara harfiah.
Kata hiperbola berasal dari bahasa Yunani Kuno ὑπερβολή, yang berarti berlebihan. Maka, majas hiperbola adalah majas yang mengungkapkan sesuatu secara berlebihan hingga jauh melebihi keadaan sebenarnya.
Contoh:
“Hanya dengan melihat senyumannya, jamu ini terasa manis saat aku minum.”
Ungkapan ini berlebihan karena pada kenyataannya senyuman seseorang tidak mungkin bisa mengubah rasa jamu yang pahit menjadi manis. Kalimat tersebut hanyalah kiasan untuk menunjukkan betapa indahnya senyuman orang yang sedang dibicarakan.
Karena bertentangan dengan realitas, majas hiperbola tergolong dalam jenis majas pertentangan.
Majas ini sering digunakan dalam berbagai karya sastra seperti puisi, lagu, cerita, dan lainnya, karena dapat membuat tulisan menjadi lebih hidup dan ekspresif. Namun, majas hiperbola tidak boleh digunakan dalam karya tulis ilmiah, karena tulisan ilmiah harus bersifat lugas dan menggunakan kalimat yang efektif.
Dalam bahasa Arab, majas hiperbola dikenal dengan istilah mubalaghah dalam ilmu Balaghah, sedangkan dalam bahasa Indonesia, majas ini dipelajari dalam kajian Stilistika.
Sebaliknya, kebalikan dari majas hiperbola adalah meiosis dan majas litotes, yang digunakan untuk menyampaikan sesuatu dengan cara merendahkan atau mengecilkan fakta sebenarnya.
Contoh-Contoh Majas Hiperbola
Berikut adalah beberapa contoh kalimat yang menggunakan majas hiperbola:
- Dia kalau mandi lama sekali hingga satu tahun.
- Semangatnya berkobar hingga membakar seisi ruangan ini.
- Suaranya sangat merusak dunia dan seisinya.
- Saya lelah setelah mencuci tumpukan pakaian kotor yang setinggi gunung.
- Sudah berjuta-juta kali aku minta maaf, dia tetap enggan memaafkanku.
- Dunia ini milik kita berdua.
- Hatiku hancur berkeping-keping saat tahu kalau dia sudah ada yang memiliki.
- Dia memang tidak mudah marah, tetapi sekali marah akan porak-poranda tempat ini.
- Dia memang jarang minum, tetapi sekali minum bisa menghabiskan air satu kolam renang.
- Aduh mati aku, ayahmu tahu kalau aku sedang jalan sama kamu.
- Silau sekali rasanya saat dia membuka topeng, wajahnya begitu bercahaya.
- Dia sekarang langsing, padahal dulunya segemuk gajah yang sedang hamil serta bengkak disengat lebah.
- Nobita kalau nangis, air matanya mengalir deras dan menggenangi semua benda di ruangan.
- Sambalnya pedas hingga mulutku tak sengaja menyemburkan api.
- Gunakan pembersih kaca ini, kaca Anda akan bening seperti tanpa kaca.
- Rumahnya luas sekali, sampai-sampai dari kamar mau ke dapur saja harus naik angkot.
Itulah beberapa contoh majas hiperbola dalam kalimat.
Dengan demikian, selesai sudah pembahasan mengenai majas hiperbola dalam postingan kali ini. Jangan lupa untuk membaca postingan lainnya yang tidak kalah menarik!