Pengertian dan Contoh Majas Hiperbola

Majas hiperbola merupakan satu di antara berbagai macam majas dalam bahasa Indonesia. Majas hiperbola termasuk jenis majas pertentangan. Sastra Indonesia tentu tidak terlepas dari berbagai macam majas yang membangunnya, termasuk di dalamnya majas hiperbola. Lalu apa pengertian dari majas hiperbola? Dan bagaimana pula contoh-contohnya?

Pengertian Majas Hiperbola

Majas atau gaya bahasa adalah cara mengungkapkan sesuatu dengan jalan membandingkannya dengan sesuatu yang lain; majas ini merupakan bahasa kiasan, jadi sesuatu yang diungkapkan bukanlah maksud sebenarnya. Hiperbola berasal dari bahasa Yunani Kuno, į½‘Ļ€ĪµĻĪ²ĪæĪ»Ī®, yang berarti berlebihan. Majas hiperbola adalah majas yang mengungkapkan sesuatu dengan melebih-lebihkan dari keadaan sebenarnya. Contoh:

Hanya dengan melihat senyumannya, jamu ini terasa manis saat aku minum.

Ungkapan tersebut merupakan sesuatu yang berlebihan, sang pembicara mengungkapkan bahwa senyuman orang yang sedang ia pandang sangat manis hingga membuat jamu yang pahit pun menjadi terasa manis saat diminum. Tentu saja faktanya tidak seperti itu, ungkapan yang ia bicarakan hanyalah bahasa kiasan yang berlebihan.
Majas hiperbola tergolong dalam jenis majas pertentangan. Karena kalimat yang diungkapkan bertentangan dengan keadaan sebenarnya.
Majas hiperbola sering ditemui atau digunakan dalam karya sastra seperti puisi, lagu, kisah, dll. Dengan menggunakan majas hiperbola, karya sastra pun terlihat lebih hidup dan tidak datar, tidak monoton dan tidak menjemukan. Tentunya majas hiperbola tidak boleh digunakan dalam karya tulis ilmiah karena karya tulis ilmiah harus menggunakan bahasa yang lugas dan kalimat efektif.
Dalam bahasa Arab majas hiperbola ini disebut dengan mubalaghah yang dipelajari dalam ilmu Balaghah. Sedangkan dalam bahasa Indonesia majas hiperbola ini mungkin dipelajari dalam kajian Stilistika.
Kebalikan dari majas hiperbola adalah meiosis dan majas litotes.

Contoh-contoh Majas Hiperbola

Berikut adalah beberapa contoh kalimat yang mengandung majas hiperbola.
  • Dia kalau mandi lama sekali hingga satu tahun.
  • Semangatnya berkobar hingga membakar seisi ruangan ini.
  • Suaranya sangat merusak dunia dan seisinya.
  • Saya lelah setelah mencuci tumpukan pakaian kotor yang setinggi gunung.
  • Sudah berjuta-juta kali aku minta maaf, dia tetap enggan memaafkanku.
  • Dunia ini milik kita berdua.
  • Hatiku hancur berkeping-keping saat tahu kalau kamu dia sudah ada yang memiliki.
  • Dia memang tidak mudah marah, tetapi sekali marah akan porak-poranda tempat ini.
  • Dia memang jarang minum, tetapi sekali minum bisa menghabiskan air satu kolam renang.
  • Aduh mati aku, ayahmu tahu kalau aku sedang jalan sama kamu.
  • Silau sekali rasanya, saat dia mebuka topeng wajahnya begitu bercahaya.
  • Dia sekarang langsing, padahal dulunya segemuk gajah yang sedang hamil serta bengkak di sengat lebah.
  • Nobita kalau nangis air matanya mengalir deras dan menggenangi semua benda di ruangan.
  • Sambalnya pedas hingga mulutku tak sengaja menyemburkan api.
  • Gunakan pembersih kaca ini, kaca anda akan bening seperti tanpa kaca.
  • Rumahnya luas sekali, sampai-sampai dari kamar mau ke dapur saja haarus naik angkot.
Itulah contoh-contoh majas hiperbola dalam kalimat. Jadi selesai sudah pembahasan mengenai majas hiperbola dalam postingan kali ini. Baca juga postingan-postingan yang tak kalah menarik lainnya.
Baca Juga:  Pengertian dan Contoh Majas Ironi
Subscribe
Notifikasi

0 Comments
Terlama
Terbaru Paling terpilih
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar