Pengertian Majas Metafora
Majas Metafora adalah gaya Bahasa yang menggunakan kata atau frasa tertentu yang mana makna yang terkandung bukanlah makna sebenarnya melainkan makna kiasan yang berfungsi sebagai perbandingan terhadap maksud lain yang memiliki kesamaan dengan makna kiasan tersebut.
Majas metafora merupakan frasa/kata kiasan yang digunakan secara tidak langsung untuk mengungkapkan sesuatu. Penggunaan majas metafora tidak disertai kata seperti, bagaikan, laksana, dan lain lain melainkan langsung menyebut kata kiasan yang dimaksud.
Sebagai contoh, frasa āgulung tikarā adalah bentuk majas metafora dari kata bangkrut atau menutup usaha. Artinya frasa gulung tikar tidak memiliki makna āmenggulung tikarā yang mana makna tersebut adalah makna sebenarnya atau makna secara harfiah dari frasa āgulung tikarā melainkan frasa āgulung tikarā adalah bentuk perbandingan dari frasa āmenutup usahaā atau kata ābangkrutā dan perbandingannya itulah makna yang dimaksud.
Ada kesamaan antara āgulung tikarā dengan āmenutup usahaā karena orang yang berjualan misalnya biasanya menggelar tikar untuk membuka usaha berjualan dan menggulung tikar tersebut apabila akan menutup usaha jualannya. Namun gulung tikar memiliki makna menutup usaha karena bangkrut bukan karena menutup usaha karena sudah larut malam atau untuk sementara waktu.
Contoh lain adalah frasa ābanting setirā yang merupakan majas metafora dari āberalih profesiā. Kesamaannya yaitu seorang sopir yang beralih profesi menjadi pedagang misalnya, ia membanting setirnya karena sudah tidak akan menyetir lagi dan berganti profesi menjadi pedagang. Begitu juga dengan profesi lain meskipun pada dasarnya tidak menggunakan setir tetapi seseorang sebenarnya sedang menjalankan dan mengontrol (menyetir) usahanya. Biar bagaimanapun ini hanyalah kiasan, meskipun seharusnya kalau mau beralih setirnya tidak harus dibanting.
Contoh majas metafora dalam kalimat
- Para pedagang minyak tanah terpaksa gulung tikar karena semakin langka dan mahalnya barang tersebut.
- Pedagang yang bangkrut itu banting setir menjadi karyawan.
- Sebuah pusat perbelanjaan dilahap si jago merah, mobil pemadam kebakaran pun datang untuk menanganinya.
- Gadis itu adalah kembang desa di kampungnya.
- Si Anton tidak mau berpangku tangan, Itu sebabnya dia berjualan koran.
- Dia menerima kenyataan pahit itu dengan lapang dada.
- Berhati-hatilah! Jangan sampai kita dijadikan kambing hitam oleh orang biadab.
- Artis baru itu sedang naik daun, ia kerap muncul di layar TV.
- Ia suka cari muka di depan atasan.
- Banyak yang tidak menyangka kalau ternyata dia mempunyai darah biru.