Calon guru selain harus mempelajari dan menguasai disiplin ilmu yang akan diajarkannya, juga perlu belajar ilmu-ilmu keguruan seperti: strategi belajar mengajar, perencanaan pembelajaran, telaah kurikulum, dan lain sebagainya.
Yang tak kalah penting adalah guru perlu belajar disiplin ilmu lain yang diformulasikan secara khusus untuk diimplementasikan dalam dunia pendidikan. Disiplin ilmu tersebut seperti psikologi pendidikan, filsafat pendidikan, dan sosiologi pendidikan.
Artikel ini secara khusus akan memaparkan mengenai pentingnya mempelajari sosiologi pendidikan bagi calon guru.
Mengapa calon guru perlu mempelajari sosiologi pendidikan. Apa urgensinya?
Lazim kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan satu sama lain. Guru juga manusia, siswa juga manusia, orang tua siswa juga manusia, mereka semua merupakan makhluk sosial.
Proses sosial terjadi di mana-mana termasuk di kelas maupun di lingkungan sekolah. Karena itu, calon guru perlu mempelajari sosiologi pendidikan dalam rangka menciptakan lingkungan sosial yang baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat.
Siswa sebagai makhluk sosial juga rentan mengalami masalah-masalah sosial. Masalah-masalah sosial misalnya perkelahian, konflik dengan siswa lain, tawuran, kenakalan remaja, pergaulan bebas, bullying, diskriminasi, narkoba, dan lain sebagainya.
Untuk itu, penting bagi calon guru belajar sosiologi pendidikan untuk mengatasi dan mencegah masalah-masalah sosial yang ada. Paling tidak, guru memiliki pengetahuan yang cukup tentang masalah-masalah sosial yang terjadi pada siswa. Karena unuk masalah sosial yang berat tidak cukup ditangani guru saja melainkan perlu di tangani oleh berbagai pihak.
Masalah-masalah sosial ini bisa diselesaikan dengan sosialisasi dan tekanan sosial. Misalnya sosialisasi mengenai bahaya narkoba. Atau dengan cara membuat aturan atau tata tertib yang ketat yang harus dipatuhi oleh siswa.
Salah satu kompetensi yang perlu dikuasai guru adalah kompetensi sosial. Oleh sebab itu mempelajari sosiologi pendidikan sangat penting bagi guru untuk mengembangkan kompetensi sosialnya.
Kompetensi sosial ini bukan hanya tentang hubungan sosial antara guru dengan siswa melainkan juga hubungan guru dengan pihak-pihak lain seperti kepala sekolah, guru lain, orang tua siswa, dan lingkungan masyarakat.
Sekolah adalah bagian dari lingkungan sosial yang juga mengalami perubahan sosial. selain itu sekolah juga berdiri di tengah-tengah kehidupan masyarakat dengan kehidupan sosial yang kompleks.
Kehidupan sosial masyarakat itu tidak terlepas dari adanya perubahan. Kondisi sosial di lingkungan dimana siswa dan guru berada tentu mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Untuk itu, guru harus lebih peka dengan perubahan sosial tersebut dan mengikuti dinamika sosial yang ada. Contohnya, adanya pandemi menuntut guru untuk melakukan pembelajaran jarak jauh. Guru harus bisa mengajar siswa melalui bantuan teknologi seperti WhatsApp atau zoom dan lain sebagainya.
Intinya guru dan siswa bukanlah robot. Mereka adalah manusia yang tidak terlepas dari kehidupan sosial. Calon guru sudah semestinya mempelajari sosiologi pendidikan. Dan itu penting.