Di dan di- tidaklah sama. Di adalah kata depan yang penulisannya harus dipisah. Sedangkan di- bukanlah sebuah kata melainkan imbuhan saja. Karena di- adalah imbuhan maka penulisannya pun disambung.
Artikel ini akan mencoba memaparkan cara penulisan “di” dan “di-” yang benar.
Penulisan Di yang Benar
Sesuai ejaan yang berlaku saat ini yaitu Ejaan Bahasa Indonesia, kata depan ditulis terpisah dari kata yang menyertainya. Di adalah kata depan, maka penulisannya harus dipisah.
Contoh:
Benar √ | Salah ✗ |
---|---|
Saya di sini. | Saya disini |
di dua tempat yang berbeda | didua tempat yang berbeda |
Di mana rumahmu? | Dimana rumahmu? |
Ada apa di sana? | Ada apa disana? |
di dalam | didalam |
di luar | diluar |
di atas | diatas |
di ujung | diujung |
Di adalah kata depan yang menunjukkan tempat. Namun dalam bahasa percakapan, di juga bisa menunjukkan waktu contoh: di hari yang sama, di malam hari.
Jangan sampai kita menulis kata depan dengan disambung. Kata depan seperti dari, untuk, hingga, dan akan tidak boleh disambung. Bakal terasa aneh jika kita menulis darijakarta, untukitu, hinggananti, dan akanjadi. Sama halnya dengan di, di juga termasuk kata depan, penulisannya tidak boleh disambung.
Penulisan “Di-” yang Benar
Sekarang kita bahas penulisan di- yang benar. Sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, imbuhan ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.
Di- adalah imbuhan maka penulisannya pun disambung dengan kata yang menyertainya. Di- ini merupakan prefiks atau awalan yakni imbuhan yang posisinya di awal.
Benar √ | Salah ✗ |
---|---|
disebut | di sebut |
dimakan | di makan |
dikerjakan | di kerjakan |
dijebloskan | di jebloskan |
dikenai | di kenai |
diabaikan | di abaikan |
dibawa | di bawa |
dicintai | di cintai |
Jangan sampai kita menulis imbuhan dengan dipisah dengan kata yang diikutinya. Akan terasa aneh jika kita menulis ber main, ter kejut, ke ada an, ikut i, k in erja. Sama halnya dengan imbuhan-imbuhan tersebut, imbuhan di- penulisannya tidak boleh dipisah.
Cara Membedakan Di dan Di-
Banyak orang yang masih salah dalam membedakan di dengan di-. Banyak orang yang beranggapan kalau di digunakan untuk kata benda, sedangkan di- digunakan untuk kata kerja. Anggapan ini sebetulnya keliru.
Meski biasanya di- digunakan untuk kata kerja, sebenarnya di- tidak selalu digunakan untuk kata kerja. Di- bisa juga digunakan untuk kata selain kata kerja. Misalnya:
- digunakan untuk kata ganti pada kata diapakan;
- digunakan untuk kata benda pada kata dinomori, dipolisikan, disapu dan dirumahkan;
- digunakan untuk kata sifat pada kata ditinggikan dan direndahkan;
- digunakan untuk kata bilangan pada kata disatukan.
Meski begitu, kata yang bukan kata kerja, jika diikuti prefiks di-, akan berubah menjadi kata kerja pasif.
Jadi, cara membedakan di dan di- bukan dengan melihat kata setelahnya kata benda atau kata kerja, melainkan dengan melihat maknanya atau susunan yang dihasilkan.
Di mempunyai makna menandai tempat sedangkan di- mempunyai makna dikenai suatu tindakan.
Di setelah digabung dengan kata lain, berubah menjadi frasa yang menunjukkan tempat. Sedangkan di- setelah digabung dengan suatu kata, berubah menjadi kata kerja pasif.
Serba-serbi Penulisan Di dan Di-
Penulisan di dan di- yang benar ini pada kasus tertentu bisa digunakan untuk menghindari kerancuan penulisan kata yang berhomonim.
Misalnya dikali dan di kali, kedua susunan tersebut memiliki makna yang berbeda. Dikali berarti diperbanyak sedangkan di kali berarti berada di sungai.
Contoh lain misalnya kata diraut dan frasa di raut. Diraut bermakna diruncingkan seperti pada kalimat “Pensil itu diraut menggunakan rautan”, sedangkan di raut misalnya pada kalimat “Di raut mukanya, tampak sifatnya yang galak.”. bermakna berada di bentuk mukanya.
Pada kasus tertentu, penulisan di dan di- yang benar juga bisa digunakan untuk menghindari kerancuan penulisan kata yang berhomograf.
Misalnya diserang tentu berbeda maknanya dengan di Serang. Diserang berarti didatangi untuk dilawan. Sementara di Serang memiliki arti berada di kota Serang.
Referensi: KBBI dan PUEBI