Perbedaan Makna Denotasi dan Konotasi

Kata-kata yang kita ucapkan, kita dengar, Kita baca, dan kita tulis, masing-masing memiliki makna. Makna suatu kata dapat berupa makna denotasi atau makna konotasi.

Pada umumnya, kata-kata yang digunakan kebanyakan orang bermakna denotasi. Namun penggunaan makna konotasi pada suatu kata juga sering kita temui.

Apakah Anda masih bingung apa itu makna denotasi dan konotasi? Dan apa perbedaan antara keduanya?

Makna denotasi adalah makna secara harfiah. Makna denotasi adalah makna yang jelas dan bisa kita pahami dengan mudah.  Makna denotasi sering diartikan sebagai makna yang sebenarnya.

Sedangkan makna konotasi adalah makna kiasan. Makna konotasi merupakan makna yang ditambahkan ke dalam makna denotasi. Makna konotasi bersifat subjektif dan dipengaruhi oleh pikiran dan emosi pembicaranya. Makna konotasi sering diartikan sebagai makna yang bukan makna sebenarnya.

Perhatikan contoh berikut:

Saya pergi ke dokter untuk memeriksa kesehatan jantungku.

Kau adalah jantungku. Tanpamu aku mati.

Kata jantungku pada contoh pertama bermakna denotasi yaitu organ tubuh yang berfungsi memompa darah. Sedangkan kata jantungku pada contoh kedua bermakna konotasi atau kiasan, yang dimaksud dengan jantung pada contoh kedua tersebut adalah kekasihnya yang sedang ia ajak bicara. Si pembicara mengumpamakan sang kekasih seperti jantungnya yang ia butuhkan untuk tetap hidup.

Berdasarkan penjelasan tersebut, berikut adalah tabel perbedaan denotasi dan konotasi:

DenotasiKonotasi
makna harfiahmakna kiasan
objektifsubjektif
makna aslimakna tambahan
makna yang sebenarnyabukan makna sebenarnya

Setelah mengetahui apa itu denotasi dan konotasi, alangkah baiknya kita bisa lebih berhati-hati dalam memaknai suatu kata. Terutama kata-kata yang digunakan dalam sastra karena bisa jadi makna yang dimaksud adalah makna konotasi bukan makna denotasi. Jika seseorang mengatakan ā€œSaya hanyalah bunga mawar yang dicampakkan karena layu.ā€ Makna bunga mawar pada kalimat tersebut bermakna konotasi karena sebenarnya ia adalah manusia bukan bunga. Hanya saja karena dia adalah seorang wanita yang cantik, dia menganggap dirinya seperti bunga mawar. Namun kini ia ditinggalkan kekasihnya sehingga dia menganggap dirinya seperti bunga yang dicampakkan karena layu.

Baca Juga:  101 Contoh Kata Benda Abstrak dalam Bahasa Indonesia
Subscribe
Notifikasi

0 Comments
Terlama
Terbaru Paling terpilih
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar